Revolusi Pilihan Publik
Saat ini analisis kebijakan publik telah berbeda daripada era sebelumnya yang menggunakan aliran Pilihan publik ala Pareto. Ide awal dari teori Pilihan publik sangat sederhana yaitu individu ketika bertindak sebagai pemilih, politisi atau birokrat adalah menurut kepentingan pribadi dan mencoba untuk memaksimalkan keuntungan yang akan didapatnya.
Revolusi teori Pilihan publik ini memiliki dampak yang sangat serius pada pertanyaan apa yang kami atau mereka sebut sebagai kolektifitas politik. Pernyataan bahwa individu selalu dapat menjadi pribadi yang tidak terpengaruh orang lain dalam mengambil keputusan, terutama dalam mendapatkan keuntungan kini terbantahkan. Lingkungan dapat menekan seseorang baik untuk dapat melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Para pemilih, birokrat dan politisi kini harus memahami dimana posisinya, mereka tidak dapat bertindak bodoh dengan melawan arus konsensus yang telah ditetapkan bersama. Pilihan publik saat ini menentukan demokrasi yang terjadi begitu mewah, dimana para aktor-aktor politik harus memiliki akuntabilitas kepada masyarakat luas.
Teori revolusi Pilihan publik jelas sangat dimunculkan dan dikembangkan dalam menjelaskan fenomena masyarakat yang terus secara dinamis berubah. Konsep manusia ekonomi mungkin sekarang juga kedepannya akan selalu menjadi perdebatan penting, sebab manusia kini tidak dapat melakukan pilihan-pilihan hanya dengan kepentingan pribadi saja, justru harus mempertimbangkan kepentingan bersama juga, misalnya untuk menjaga keberlanjutan alam dan demi anak cucu mereka. Opini publik juga telah banyak terpengaruh oleh media dan preferensi individu yang sangat dikatator sekarang juga jarang ditemukan. Oleh karena itu revolusi Pilihan publik perlu dilakukan.
Referensi :
Lemieux, Pierre. 2004. The Public Choice Revolution. Public Choice has demystified and undeified the state. Regulation fall : III(2) : 22-29.
No comments:
Post a Comment